Botafogo Guncang Dunia: PSG Tumbang di Piala Dunia Antarklub 2025

Botafogo Guncang Dunia: PSG Tumbang di Piala Dunia Antarklub

Botafogo Guncang Dunia: PSG Tumbang di Piala Dunia Antarklub 2025 – Pasadena, Amerika Serikat – Dunia sepak bola kembali dikejutkan oleh hasil tak terduga dalam lanjutan fase grup Piala Dunia Antarklub 2025. Klub raksasa asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), harus mengakui keunggulan wakil Brasil, Botafogo, dengan skor tipis 0-1 dalam laga yang digelar di Stadion Rose Bowl, Jumat, 20 Juni 2025. Kekalahan ini menjadi pukulan telak Mahjong Ways 2 bagi PSG yang sebelumnya tampil meyakinkan di laga pembuka.

Dominasi Tak Berbuah Gol: PSG Gagal Manfaatkan Peluang

Sejak peluit awal dibunyikan, PSG tampil agresif dan mendominasi jalannya pertandingan. Dengan penguasaan bola mencapai 75 persen, Les Parisiens menciptakan berbagai peluang melalui kombinasi serangan dari Khvicha Kvaratskhelia, Vitinha, dan Gonçalo Ramos. Namun, dari lima peluang emas yang tercipta, hanya satu yang mengarah tepat ke gawang Botafogo.

Ketiadaan Kylian Mbappé yang absen karena sakit tampaknya sangat memengaruhi ketajaman lini depan PSG. Meskipun Kvaratskhelia berusaha mengisi kekosongan tersebut, upayanya belum cukup untuk menembus pertahanan rapat Botafogo yang dikawal oleh John Victor di bawah mistar.

Gol Tunggal Igor Jesus: Efisiensi Botafogo Berbuah Manis

Botafogo yang tampil lebih pragmatis justru mampu mencuri gol pada menit ke-36. Melalui skema serangan balik cepat, Jefferson Savarino mengirimkan umpan terobosan yang disambut dengan sempurna oleh Igor Jesus. Penyerang muda Brasil itu berhasil mengecoh Gianluigi gates of olympus slot Donnarumma dan mencetak gol yang menjadi satu-satunya pembeda dalam laga ini.

Gol tersebut menjadi bukti efisiensi permainan Botafogo. Meski kalah dalam penguasaan bola, mereka mampu memaksimalkan peluang yang ada dan menjaga keunggulan hingga peluit akhir dibunyikan.

Strategi Luis Enrique Tak Membuahkan Hasil

Pelatih PSG, Luis Enrique, mencoba berbagai cara untuk membalikkan keadaan. Di babak kedua, ia melakukan tiga pergantian sekaligus dengan memasukkan Nuno Mendes, Senny Mayulu, dan Bradley Barcola. Namun, perubahan ini tidak mampu mengubah jalannya pertandingan secara signifikan.

Pada menit ke-79, PSG sempat mencetak gol melalui Barcola, namun dianulir karena posisi offside Kvaratskhelia yang lebih dulu menyentuh bola. Momen ini menjadi titik balik frustrasi PSG yang terus menekan namun gagal menembus pertahanan solid Botafogo.

Statistik Pertandingan: PSG Unggul di Atas Kertas

Secara statistik, PSG unggul dalam hampir semua aspek permainan:

  • Penguasaan bola: 75% PSG vs 25% Botafogo
  • Peluang tercipta: 12 PSG vs 5 Botafogo
  • Tendangan ke gawang: 4 PSG vs 2 Botafogo
  • Tendangan sudut: 6 PSG vs 1 Botafogo

Namun, seperti yang sering terjadi dalam sepak bola, statistik mahjong slot tidak selalu mencerminkan hasil akhir. Botafogo tampil lebih efisien dan disiplin, sementara PSG terlihat kehilangan arah di sepertiga akhir lapangan.

Botafogo Puncaki Grup B, PSG Terancam Gagal Lolos

Kemenangan ini membawa Botafogo ke puncak klasemen Grup B dengan koleksi enam poin dari dua pertandingan. PSG yang sebelumnya menang besar atas Atletico Madrid kini tertahan di posisi kedua dengan tiga poin. Di bawah mereka, Atletico Madrid juga mengoleksi tiga poin setelah mengalahkan Seattle Sounders, namun kalah selisih gol dari PSG.

Dengan satu laga tersisa, PSG harus menang di pertandingan terakhir untuk memastikan tiket ke fase gugur. Jika gagal, maka mereka akan mencatatkan kegagalan besar sebagai juara Liga Champions yang tersingkir di fase grup.

Reaksi dan Evaluasi: PSG Harus Segera Bangkit

Kekalahan ini memicu berbagai reaksi dari pengamat dan pendukung PSG. Banyak yang menyoroti ketergantungan tim terhadap Mbappé serta kurangnya kreativitas di lini tengah. Vitinha yang biasanya menjadi motor serangan terlihat kesulitan menghadapi pressing ketat dari lini tengah Botafogo yang dikomandoi oleh Gregore dan Marlon Freitas.

Luis Enrique dalam konferensi pers pasca pertandingan menyatakan bahwa timnya harus belajar dari kekalahan ini dan fokus pada laga berikutnya. Ia juga menegaskan bahwa absennya Mbappé bukan alasan utama kekalahan, melainkan kurangnya efektivitas dalam penyelesaian akhir.

Botafogo: Dari Underdog Menjadi Penantang Serius

Sementara itu, kemenangan ini menjadi bukti bahwa Botafogo bukan sekadar pelengkap di turnamen ini. Dengan permainan yang disiplin, organisasi pertahanan yang solid, dan serangan balik yang tajam, mereka kini menjadi salah satu tim yang patut diperhitungkan.

Pelatih Botafogo, Renato Paiva, memuji kerja keras timnya dan menyebut kemenangan atas PSG sebagai hasil dari persiapan matang dan mentalitas juara. Ia juga menyoroti peran penting Igor Jesus yang tampil luar biasa sebagai ujung tombak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *